Info

Cara Memulai Usaha Grosir Sembako yang Sukses

Icon Calendar LinkAja25 Feb 2022

Image Artikel Cara Memulai Usaha Grosir Sembako yang Sukses LinkAja
Sumber foto: Shutterstock

Komoditas barang kebutuhan sehari-hari memberikan peluang yang menjanjikan bagi kamu yang ingin membuka usaha. Barang kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, hingga bumbu dapur sudah pasti memiliki pangsa pasarnya sendiri. Karena itulah, peluang usaha grosir sembako menjadi salah satu peluang usaha yang langgeng.

 

Meski begitu, membuka usaha grosir juga perlu dipersiapkan dengan baik. Pasalnya, usaha grosir sembako juga tetap memiki pesaing. Pemilihan lokasi, komoditas barang yang dijual, hingga sistem pembayaran perlu diatur untuk menyasar target konsumen yang tepat dan langgeng.

 

Keuntungan Usaha Grosir Sembako

 

Pembuatan rencana usaha perlu dilakukan dengan baik terlepas dari skala usaha grosir yang akan dijalani. Namun, usaha grosir sembako memang relatif lebih banyak dipilih sebagai usaha yang langgeng, terutama bagi pemula. Nah, berikut inilah keuntungan usaha grosir sembako.

 

> Modal usaha fleksibel sesuai kebutuhan konsumen

> Bukan usaha musiman

> Target konsumen jelas dan selalu dibutuhkan

> Terjangkau oleh berbagai kalangan

> Dapat berkembang dengan cepat dan semakin besar

 

Cara Mulai Usaha Grosir Sembako

 

Dengan membuat perencanaan usaha dan menentukan alokasi biaya, kamu sudah bisa memulai usaha grosir sembako. Agar lebih terencana, tentunya memulai bisnis ini juga perlu diperhatikan sebaik-baiknya. Untuk itu, berikut cara mulai usaha grosir sembako yang bisa kamu lakukan.

 

1. Tentukan lokasi usaha strategis

 

Para konsumen grosir sembako umumnya pelanggan di skala rumah tangga. Biasanya, pilihan belanja mereka akan ditujukan pada pembelian belanja bulanan atau usaha rumahan. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada pembelian skala besar dari konsumen. Oleh karena itulah, kamu harus menentukan lokasi yang strategis agar calon pelanggan mudah menemukan lokasi toko.

 

2. Tentukan target pasar

 

Barang yang murah memang selalu diminati pelanggan. Namun, barang yang murah belum tentu dicari oleh target pelanggan kamu. Harga barang yang murah belum tentu sesuai dengan kebutuhan pasar yang akan kamu targetkan. Karena itu, kenali juga target konsumen dan perilaku belanjanya.

 

Jika target pasar kamu membutuhkan barang yang lebih premium, kamu bisa saja menyediakannya. Hal ini tetap dapat mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang menjadi target pasar untuk usaha grosir kamu.

 

3. Lakukan survey dan hitung modal

 

Kamu harus memperhitungkan pembiayaan usaha dengan baik agar operasional berjalan lancar. Tak hanya mencari supplier dengan harga murah, kamu juga perlu membandingkan harga dengan pesaing. Pastikan barang yang akan dijual memang sesuai dengan daya beli.

 

Jika di lokasi tempat usaha terdapat toko grosir lain, pastikan untuk mengatur harga yang kompetitif. Buat daftar barang yang akan dijual agar kamu memiliki patokan jumlah modal yang harus dikeluarkan. Pastikan kamu memilih barang yang berkualitas dengan harga bersaing.

 

4. Pilih supplier grosir sembako yang kooperatif

 

Usaha grosir akan sangat bergantung pada supplier agar kamu bisa memenuhi kebutuhan pasar dengan baik. Permintaan dari konsumen mungkin bisa datang di luar waktu yang diduga. Pemilihan supplier atau distributor yang kooperatif menjadi modal penting untuk usaha grosir.

 

Barang yang terhambat dari supplier bisa mengganggu operasional usaha, terlebih jika komunikasi dari pihak supplier juga tidak kooperatif. Nah, biasanya supplier resmi akan bertanggung jawab pada para distributornya. Kamu bisa mendapatkan pelayanan yang baik dengan barang berkualitas.

 

5. Atur tata letak barang yang menarik

 

Mungkin saat ini sudah banyak usaha yang bergeser menjadi bisnis online. Namun, potensi usaha grosir tetap lebih potensial dengan datang langsung ke toko. Karena itulah, tata letak barang menjadi salah satu daya tarik. Jika toko tertata rapi, barang-barang akan semakin menarik.

 

6. Monitor pengelolaan keuangan

 

Kamu perlu memastikan kebutuhan operasional toko grosir berlangsung dengan baik. Hal ini juga harus didukung dengan pengelolaan keuangan yang terencana. Selain menentukan modal, kamu juga harus melakukan evaluasi berkala atas cashflow keuangan di toko grosir kamu. Dengan begitu, kamu bisa menjaga target usaha tetap tercapai sesuai rencana.

 

7. Jalin relasi yang baik dengan konsumen

 

Jika persiapan di toko grosir kamu sudah diatur dengan terencana, saatnya untuk mengelola target pasar. Para pelanggan memiliki peran penting bagi para pelaku usaha, termasuk usaha grosir sembako. Pelayanan konsumen harus dilakukan dengan baik agar mereka menjadi pelanggan setia.

 

Tidak menutup kemungkinan, pelanggan setia bisa merekomendasikan toko grosir pada calon pelanggan lainnya. Pastikan juga untuk menjalin relasi yang baik dalam merespons permintaan, melakukan pengiriman, hingga menyelesaikan pembayaran agar pelanggan puas.

 

Singkatnya, memulai usaha grosir bisa dilakukan dengan mudah jika perencanaannya dilakukan dengan baik. Hal terpenting adalah menjaga relasi dengan semua pihak yang terlibat baik supplier, konsumen, dan mungkin karyawan di tempat usaha kamu. Jika semua persiapan dilakukan dengan baik, toko grosir sembako bisa makin sukses 


Artikel Terkait

Kategori Lainnya