Di era digital yang semakin berkembang, transaksi keuangan semakin banyak dilakukan secara online. Hal ini tentu memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna, namun juga membawa risiko keamanan yang lebih tinggi. Salah satu risiko keamanan yang paling sering terjadi adalah penipuan dan pencucian uang.
Untuk mencegah penipuan dan pencucian uang, diperlukan proses verifikasi identitas yang kuat. Proses verifikasi identitas yang kuat dapat memastikan bahwa pengguna yang melakukan transaksi adalah orang yang sebenarnya. Salah satu proses verifikasi identitas yang kuat adalah Electronic Know Your Customer (EKYC).
EKYC biasanya digunakan dalam proses onboarding, seperti saat membuka rekening bank atau mendaftar layanan keuangan digital. EKYC juga dapat digunakan untuk memverifikasi identitas pengguna saat melakukan transaksi tertentu, seperti tarik tunai atau transfer dana.
Kode token adalah kode rahasia yang digunakan untuk memverifikasi identitas pengguna dan mencegah penyalahgunaan akun. Kode token biasanya dikirimkan ke perangkat pengguna melalui SMS atau aplikasi dompet digital.
Kode token merupakan informasi penting yang perlu dilindungi. Jika kode token jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab, maka orang tersebut dapat melakukan berbagai tindakan, seperti:
Oleh karena itu, penting untuk melindungi kode token Anda dengan baik.
Berikut adalah tren terkini dalam keamanan EKYC dan kode token:
Penggunaan teknologi biometrik
Teknologi biometrik, seperti pengenalan wajah dan sidik jari, semakin banyak digunakan dalam proses verifikasi identitas. Teknologi biometrik dapat memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan metode verifikasi identitas tradisional, seperti data pribadi dan dokumen identitas.
Peningkatan penggunaan otentikasi dua faktor (2FA)
Otentikasi dua faktor (2FA) adalah metode verifikasi identitas yang menggunakan dua faktor autentikasi, yaitu sesuatu yang Anda tahu (seperti kata sandi) dan sesuatu yang Anda miliki (seperti kode token). 2FA dapat memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan metode verifikasi identitas tunggal.
Penggunaan artificial intelligence (AI)
Artificial intelligence (AI) dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan EKYC dan kode token. AI dapat digunakan untuk mendeteksi penipuan dan penyalahgunaan, seperti penggunaan identitas palsu atau kode token yang tidak valid.
Kerja sama antar lembaga
Lembaga keuangan dan perusahaan teknologi perlu bekerja sama untuk meningkatkan keamanan EKYC dan kode token. Kerja sama ini dapat dilakukan dengan berbagi informasi dan teknologi untuk mencegah penipuan dan penyalahgunaan.
Dengan menerapkan tren-tren terkini dalam keamanan EKYC dan kode token, lembaga keuangan dan perusahaan teknologi dapat membantu melindungi pengguna dari risiko penipuan dan pencucian uang.