Press Release

LinkAja dan BSI Berkolaborasi, Hadirkan Kemudahan Digital Pacu Literasi Keuangan

Icon Calendar LinkAja25 Nov 2021

Image Artikel LinkAja dan BSI Berkolaborasi, Hadirkan Kemudahan Digital Pacu Literasi Keuangan LinkAja
Sumber foto: doc. LinkAja

PT Fintek Karya Nusantara melalui Layanan Syariah LinkAja dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjalin kolaborasi layanan syariah untuk  menghadirkan kemudahan digital kepada masyarakat luas dan mendorong transformasi  transaksi digital syariah guna mewujudkan inklusi keuangan di Tanah Air.

 

Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang  Penjajakan Kerja Sama Pemanfaatan Layanan Perbankan Syariah yang ditandatangani oleh  Direktur Marketing LinkAja Wibawa Prasetyawan dan Direktur Information Technology &  Operations BSI Achmad Syafii, pada hari Kamis, 25 November 2021. Hadir dalam acara penandatanganan MoU  tersebut Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Menteri BUMN II, Kartika  Wirjoatmodjo dan Direktur Utama BSI, Hery Gunardi. 

 

Wibawa Prasetyawan selaku selaku Direktur Marketing LinkAja mengatakan kolaborasi  Layanan Syariah LinkAja dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) ini menghadirkan lebih  banyak pilihan untuk mendukung pengalaman bertransaksi menggunakan Layanan Syariah  LinkAja dengan ekosistem dan layanan transaksi digital yang paling lengkap, mudah dan tetap  mengikuti kaidah-kaidah syariah. 

 

“Kami harap Layanan Syariah LinkAja sebagai satu-satunya layanan keuangan elektronik  berbasis syariah ikut mensukseskan dan berkontribusi dalam Master Plan Ekonomi Syariah  yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di tahun 2019 untuk menjadikan Indonesia yang  mandiri, makmur, dan madani serta menjadi Pusat Ekonomi Syariah terkemuka di Dunia,” ujar  Wibawa Prasetyawan.

 

Hery Gunardi selaku Direktur Utama BSI mengatakan akselerasi digital menjadi salah satu  fokus BSI dalam menggenjot kinerja bisnis dan meraih pertumbuhan yang berkelanjutan. BSI  akan terus melakukan transformasi digital untuk menghadirkan kemudahan layanan  keuangan bagi nasabah dan masyarakat, termasuk melalui strategi memperluas sinergi dan  kerja sama dengan mitra strategis.

 

Kuatnya akselerasi digital BSI tercermin dari transaksi kumulatif BSI Mobile yang mencapai  74,24 juta transaksi atau tumbuh 133% yoy. Hal lain juga ditunjukkan dengan kenaikan  transaksi melalui e-channel pada September 2021 yang mencapai 162,40 juta transaksi atau 95% transaksi di BSI sudah menggunakan e-Channel. Sedangkan sisanya sebanyak 5%  masih menggunakan layanan di teller.

 

“Kami berharap bersama Layanan Syariah LinkAja ini akan memberikan manfaat besar bagi  masyarakat Indonesia dalam mengakses semua layanan perbankan syariah, salah satunya  rencana pembukaan rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) secara daring melalui aplikasi  LinkAja dan Layanan Syariah LinkAja”, ujar Hery.

 

Ruang lingkup kolaborasi strategis antara Layanan Syariah LinkAja dengan BSI mencakup  empat program utama yakni; (1) Program promosi bersama yang mencakup dan tidak  terbatas untuk Ekstra Saldo Berkah bonus top up saldo dan transfer; (2) Program  disbursement tunjangan untuk karyawan BSI melalui aplikasi LinkAja; (3) Kerjasama dan  integrasi produk Cardless Withdrawal, Buka Rekening Online, Transfer Saldo LinkAja ke  Rekening BSI dan Virtual Account BSI; dan (4) Program - program lainnya dalam rangka  meningkatkan layanan keuangan syariah di Indonesia.

 

Sementara itu, Zainut Tauhid Sa’adi, selaku Wakil Menteri Agama RI mengatakan  Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan  syariah. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, menjadikan Indonesia  sebagai tren yang baik dalam perdagangan produk halal di dunia. “Melalui sinergi strategis  Layanan Syariah LinkAja dengan BSI, diharapkan dapat menjadi pelopor yang baik untuk  transformasi digital bagi ekosistem syariah yang berkelanjutan, dan semua masyarakat  Indonesia dapat memiliki literasi yang baik akan penggunaan sistem pembayaran elektronik  berbasis syariah,” ujar Wamenag Zainut Tauhid.

 

Kartika Wirjoatmodjo, selaku Wakil Menteri BUMN II menegaskan keberadaan industri  keuangan syariah di Indonesia memang telah mengalami peningkatan dan perkembangan  yang signifikan. Untuk itu fasilitator keuangan syariah baik perbankan maupun e-wallet  berperan penting pada seluruh aktivitas ekonomi dalam ekosistem industri halal. “Kolaborasi  antara layanan perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI), sebagai bank syariah terbesar di  Indonesia dan e-wallet Layanan Syariah LinkAja, sebagai e-wallet berbasis syariah pertama  dan satu-satunya di Indonesia ini menunjukkan tren yang positif, dengan inovasi produk,  peningkatan layanan serta pengembangan ekosistem digital bagi masyarakat Indonesia,”  tegas Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo.

 

Layanan Syariah LinkAja menjadi terobosan baru untuk ekosistem transaksi digital syariah.  Sebagai uang elektronik Syariah pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi kesesuaian syariah dari DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI dan pengembangan  fitur syariah dari Bank Indonesia, Layanan Syariah LinkAja secara progresif terus  mengembangkan ekosistem pembayaran syariah yang aman, jujur, dan terintegrasi bagi  masyarakat.

 

Melalui kolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia, Layanan Syariah LinkAja secara masif  memfasilitasi beragam transaksi pembayaran berbasis syariah yang diharapkan dapat  memudahkan masyarakat Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari  seperti pembayaran tagihan, pembelian token listrik, transportasi, belanja di pasar,  supermarket, e-commerce hingga fitur pembayaran islami yang lebih spesifik seperti  pembayaran zakat, infaq, kurban, investasi syariah, hingga pendaftaran haji secara online. Solusi pembayaran tersedia hanya dalam satu aplikasi, karena Layanan Syariah LinkAja Berkah untuk Semua.

 

 

“Dengan jumlah pengguna LinkAja saat ini yang mencapai lebih dari 79 juta pengguna, dan  lebih dari 5,8 juta pengguna Layanan Syariah LinkAja, LinkAja berupaya terus mengeksplorasi  potensi-potensi negeri, mengedukasi masyarakat sekaligus memudahkan akses layanan  keuangan digital agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat merasakan manfaat  yang berarti,” tutup Wibawa Prasetyawan.  


Artikel Terkait

Kategori Lainnya