Info

Ini 5 Risiko yang Akan Terjadi Saat Data Pribadi Bocor

Icon Calendar LinkAja11 Agt 2025

Image Artikel Ini 5 Risiko yang Akan Terjadi Saat Data Pribadi Bocor LinkAja

 

Pada tahun 2024 kemarin, Indonesia menempati peringkat ke-3 negara ASEAN dengan kebocoran data terbanyak, dengan total 21.769.496 kasus pembajakan email yang tercatat. Angka ini cukup mengkhawatirkan, apalagi jika melihat tingginya jumlah pengguna media sosial di Indonesia yang semakin aktif setiap tahunnya. 

Padahal, kebocoran data pribadi bukanlah hal sepele. Masalah ini bisa berdampak serius, tak hanya soal privasi, tetapi juga menyangkut keamanan finansial, reputasi, bahkan keselamatan individu. Ketika data jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab, risiko kejahatan bisa mengintai. 

Nah, untuk memahami lebih dalam soal bahaya penyalahgunaan informasi pribadi serta bagaimana cara melindungi diri di dunia maya, yuk simak informasi lengkap berikut ini! 

Risiko Dibalik Penyebaran Data Pribadi 

Saat bermain media sosial, nasihat paling bijak yang sering kita dengar adalah “untuk tidak oversharing atau berbagi cerita, informasi secara berlebihan mengenai diri sendiri, orang terdekat, atau bahkan keluarga”. Bukan karena takut orang lain merasa iri, tapi justru untuk menyelamatkan kita dan orang-orang tersayang. 

Ada banyak risiko kejahatan ketika data pribadi yang harusnya bersifat privasi lalu menyebar ke publik dan dipegang orang yang salah. Risiko itu seperti: 

1. Pencurian Identitas 

Informasi seperti tanggal lahir, alamat rumah, nomor telepon bisa dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk dipakai membuat akun palsu, pinjaman online, atau tindakan kriminal lainnya atas nama kita.
 

2. Pemerasan 

Ketika mereka sudah memegang data pribadi kita secara lengkap, mereka bisa memanfaatkan dengan meminta uang agar data tidak disebar. Bahkan, foto atau percakapan pribadi yang seharusnya tidak dikonsumsi publik juga bisa dijadikan senjata.
 

3. Penipuan Digital 

Identitas yang berhasil dicuri bisa digunakan penjahat siber untuk melancarkan aksi mereka yang lebih besar, yakni penipuan. Mereka akan menyamar dengan informasi yang tampak meyakinkan, lalu menipu korban secara halus. 

 

4. Peretasan Akun 

Email dan data login yang sudah dikantongi bisa digunakan untuk membobol akun media sosial, rekening bank, dompet digital, atau platform lainnya.
 

5. Penyebaran Hoaks 

Selain digunakan untuk melakukan penipuan, data pribadimu juga bisa disalahgunakan oleh pelaku untuk menyebarkan informasi palsu atau hoaks. Dampaknya, hal ini dapat merusak reputasi, mencemarkan nama baik, baik dalam kehidupan pribadi maupun karier profesional. 

Dengan risiko-risiko berbahaya di atas, lantas apa yang bisa kita lakukan untuk mengamankan dan menjaga data pribadi kita? 

Tips Menjaga Data Pribadi dan Terhindar dari Kejahatan Cyber 

1. Batasi Informasi Pribadi yang Dibagikan 

Jangan terlalu sering membagikan data pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, tanggal lahir, atau identitas keluarga. Semakin sedikit informasi yang dibagikan, semakin kecil risiko disalahgunakan. 

2. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik 

Buat password dengan kombinasi huruf besar-kecil, angka, dan simbol. Hindari menggunakan nama, tanggal lahir, atau hal yang mudah ditebak. Ganti secara berkala dan jangan gunakan satu password untuk banyak akun. 

3. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah (Two-Factor Authentication) 

Ini adalah lapisan keamanan tambahan yang akan meminta kode verifikasi saat kamu login dari perangkat baru. Sangat efektif untuk mencegah peretasan akun. 

4. Jangan Sembarangan Klik Link atau Lampiran 

Waspadai tautan mencurigakan yang dikirim lewat DM, email, atau komentar. Bisa jadi itu upaya phishing yang mencoba mencuri data kamu. 

5. Cek Izin Aplikasi yang Terhubung 

Seringkali aplikasi pihak ketiga meminta akses ke akun media sosialmu. Periksa dan cabut izin aplikasi yang mencurigakan atau sudah tidak digunakan. 

6. Atur Privasi Akun 

Gunakan pengaturan privasi agar hanya teman atau pengikut terpercaya yang bisa melihat unggahanmu. Hindari membiarkan akun bersifat publik jika kamu membagikan hal-hal personal. 

7. Jangan Bagikan Kode OTP kepada Siapa Pun 

Kode OTP (One-Time Password) adalah kunci akunmu. Jika seseorang menanyakan kode ini, meski mengaku dari perusahaan resmi, itu pasti penipuan. 

8. Hati-hati dengan Foto dan Lokasi 

Jangan unggah foto tiket, kartu identitas, atau lokasi real-time yang bisa dimanfaatkan pelaku kejahatan. Informasi kecil bisa berujung besar jika jatuh ke tangan yang salah. 

9. Edukasi Diri tentang Modus Kejahatan Siber 

Terus perbarui pengetahuan tentang berbagai modus penipuan atau kejahatan digital terbaru agar bisa menghindarinya dengan lebih mudah. 

10. Laporkan Akun atau Aktivitas Mencurigakan 

Jika menemukan akun mencurigakan, konten merugikan, atau bahkan menjadi korban, segera laporkan ke platform media sosial dan, jika perlu, pihak berwenang. 

Itu dia penjelasan lengkap betapa bahayanya ketika data pribadi kita tersebar dan jatuh ke tangan yang salah. Alih-alih menjadi terkenal dan mendapat banyak pemasukan, nama lengkap kita justru bisa dipakai untuk melakukan penipuan, menyebar hoaks, atau bahkan mencuri identitas.  

 

Jadi, Sobat LinkAja, bijaklah dalam membagikan informasi! Karena sekali bocor, sulit untuk dikendalikan kembali.

 


Artikel Terkait

Kategori Lainnya