
Reksa dana adalah salah satu invetasi yang paling sering direkomendasikan ke investor pemula saat ingin mulai berinvestasi. Selain karena risikonya yang relatif rendah, reksa dana dinilai mampu mendatangkan keuntungan yang menarik tanpa membutuhkan keahlian analisis pasar yang rumit.
Namun, bagaimana sebenarnya reksa dana bisa mendatangkan keuntungan bagi investor, khususnya pemula yang baru terjun di dunia investasi? Yuk simak penjelasan lengkap mengenai reksa dana di artikel berikut!
Pengertian Reksa Dana
Reksa dana adalah wadah yang menghimpun dana dari banyak investor untuk kemudian dikelola dan diinvestasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Pihak yang bertanggung jawab memilih dan mengelola dana tersebut agar portofolio berkembang adalah manajer investasi.
Dengan kata lain, investor tidak perlu melakukan analisis pasar sendiri. Semua proses pemilihan aset dan pengelolaannya ditangani oleh pihak profesional. Meski begitu, investor tetap perlu memantau kinerja reksa dana, seperti melihat return yang dihasilkan, tingkat risiko, serta expense ratio (biaya pengelolaan) yang dapat memengaruhi total keuntungan dari waktu ke waktu.
Istilah & Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Berikut penjelasan lengkap istilah apa saja yang perlu kamu pelajari saat ingin berinvestasi di reksa dana:
1. Return
Sebagai contoh, jika sebuah reksa dana mencatat return 6% dalam setahun, artinya nilai investasimu akan meningkat sebesar 6% selama periode tersebut.
Misalnya, kamu menempatkan Rp1.000.000 pada reksa dana tersebut. Dengan return 6%, nilai investasimu di akhir tahun menjadi:
Rp1.000.000 + (6% × Rp1.000.000) = Rp1.060.000
Artinya, kamu mendapatkan keuntungan sebesar Rp60.000 dalam satu tahun.
2. Expense Ratio
Expense ratio adalah biaya pengelolaan yang dibebankan manajer investasi setiap tahun. Biaya ini otomatis dipotong dari portofolio sehingga memengaruhi total keuntungan bersih. Semakin kecil expense ratio, semakin efisien produk tersebut.
3. NAB/UP (Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan)
Ini adalah “harga per unit” reksa dana. Perubahan NAB/UP dari waktu ke waktu menentukan untung atau ruginya investasi.
4. Risiko Investasi
Setiap reksa dana memiliki tingkat risiko berbeda bergantung pada jenis instrumen di dalamnya. Semakin banyak porsi saham → semakin tinggi risikonya.
Jenis-jenis Reksa Dana
Sudah tahu apa itu reksa dana dan istilah-istilah yang perlu kamu pelajari? Sekarang waktunya memahami jenis reksa dana agar bisa memilih produk yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko.
1. Reksa Dana Pasar Uang
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap/Obligasi
3. Reksa Dana Campuran
4. Reksa Dana Saham
5. Reksa Dana Indeks
Bagaimana Reksa Dana Menghasilkan Keuntungan?
Ada empat mekanisme utama yang membuat investor mendapatkan profit:
1. Kenaikan NAB/UP
Jika kinerja portofolio meningkat, harga unit ikut naik. Selisih antara harga beli dan harga saat dijual itulah keuntungan investor.
2. Pembagian Dividen
Beberapa reksa dana membagikan dividen dari hasil pemasukan portofolio, baik dalam bentuk uang tunai atau unit baru.
3. Capital Gain dari Aksi Manajer Investasi
Manajer investasi dapat membeli aset di harga rendah dan menjualnya saat harga naik. Keuntungan ini akan meningkatkan nilai portofolio.
4. Efek Compounding
Jika keuntungan tidak dicairkan, nilainya terus tumbuh. Semakin lama dibiarkan, semakin besar hasil akhirnya.
Tips Reksa Dana untuk Pemula
Berikut beberapa tips agar pemula bisa berinvestasi dengan aman dan optimal:
1. Tentukan tujuan investasi
Sebelum memikirkan berapa keuntungan yang bisa didapatkan, pahami dulu apa tujuan dari investasi yang akan kamu lakukan lewat reksa dana. Apakah untuk dana darurat, pendidikan, atau jangka panjang? Tujuan memengaruhi jenis reksa dana yang dipilih.
2. Kenali profil risiko pribadi
Saat memilih produk reksa dana, jangan hanya berpaku pada potensi keuntungan yang didapat. Akan tetapi, pilih produk yang sesuai kemampuan toleransi risiko agar investasi tetap nyaman dijalankan.
3. Mulai dari modal kecil
Saat ini banyak platform yang memungkinkan investasi mulai dari Rp10 ribu saja, seperti reksa dana di Bibit dan bayarnya bisa pakai LinkAja!
4. Prioritaskan produk dengan return stabil & expense ratio rendah
Ini akan sangat memengaruhi keuntungan jangka panjang.
5. Investasi rutin (DCA)
Dengan membeli secara berkala, investor bisa mendapatkan harga yang lebih rata dan risiko fluktuasi jadi lebih kecil.
6. Hindari sering jual-beli
Reksa dana paling optimal jika disimpan dalam jangka waktu sesuai rekomendasinya.
Nah, setelah memahami lebih dalam apa itu reksa dana dan bagaimana instrumen ini bisa mendatangkan keuntungan, yuk mulai investasi kamu sekarang! Gak perlu khawatir dan takut ribet, sekarang kamu bisa membeli produk reksa dana lewat Bibit dan pembayarannya dapat dilakukan menggunakan LinkAja, bahkan bisa langsung dari aplikasi LinkAja!
Berikut cara memulainya:
Mudah, cepat, dan aman kan? Langsung dari aplikasi yang setiap hari kamu gunakan! Saatnya mulai langkah pertama investasi dan wujudkan tujuan keuanganmu bersama reksa dana di Bibit dan LinkAja!