Perbedaan pertamax dan pertalite bisa ditentukan dari beberapa hal. Mulai dari nilai oktan, warna cairan, harga, sampai dengan tingkat polusi. Mengetahui perbedaan kedua jenis bahan bakar ini cukup penting bagi para pengendara karena berkaitan dengan kesehatan mesin kendaraan sekaligus mendukung efisiensi dan kelestarian lingkungan.
Biar Sobat LinkAja nggak bingung, simak langsung yuk ulasan lengkap apa saja perbedaan pertamax dan pertalite dalam artikel berikut!
Perbedaan Pertamax dan Pertalite
Pertamax dan pertalite adalah dua jenis bahan bakar yang diproduksi PT Pertamina (Persero) untuk kendaraan bermotor. Keduanya sama-sama memiliki kandungan zat pembersih, anti karat dan penjaga kemurnian bahan bakar untuk menjaga kinerja mesin. Lantas, apa bedanya?
1. Nilai Oktan
Oktan atau Research Octane Number (RON) adalah ukuran berupa angka yang menunjukkan seberapa baik bahan bakar dapat menahan tekanan dalam mesin tanpa menyebabkan denotasi atau knocking.
Perbedaan pertamax dan pertalite yang pertama bisa dilihat dari nilai oktan. Pertamax memiliki nilai oktan 92, sedangkan pertalite memiliki nilai oktan 90. Semakin tinggi nilai oktan, maka bahan bakar tersebut memiliki kemampuan terbakar lebih baik dan meminimalisir knocking. Ini artinya, dari segi oktan, pertamax lebih unggul.
Dengan mengetahui perbedaan nilai oktan pada bahan bakar, Sobat LinkAja jadi bisa menentukan bahan bakar apakah yang cocok dengan kendaraan yang dimiliki.
2. Warna Cairan
Perbedaan pertamax dan pertalite yang paling mudah dikenali adalah dari sisi warna cairan tersebut. Pertamax berwarna biru, pertamax turbo berwarna merah, sedangkan pertalite berwarna hijau.
Perbedaan warna pada pertamax dan pertalite bertujuan untuk memudahkan proses operasional di lapangan. Selain itu, mengetahui perbedaan warna bahan bakar ini akan membantu Sobat LinkAja terhindar dari adanya penyalahgunaan bahan bakar atau penipuan.
3. Tingkat Polusi yang Ditimbulkan
Setiap bahan bakar memiliki tingkat polusi yang berbeda-beda, termasuk pertamax dan pertalite. Tingkat oktan memengaruhi tingkat polusi yang dihasilkan. Di mana, semakin besar nilai oktan, maka polusinya lebih kecil atau ramah lingkungan. Sebaliknya, jika oktannya kecil, maka bahan bakar tersebut menghasilkan polusi lebih banyak.
Itulah mengapa, pertamax diklaim rebih ramah lingkungan, dibandingkan dengan pertalite. Klaim ini didukung oleh hasil penelitian berjudul Variasi Jenis Bahan Bakar Pertalite, Pertamax, dan Bioetanol Terhadap Kinerja Mesin dan Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Honda Revo 2007 100cc yang dilakukan oleh Rendi Prayoga dan tim dari Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Dalam penelitian tersebut, rata-rata emisi gas buang dari Pertalite tercatat sebesar 93,1429 ppm, sementara Pertamax hanya sebesar 78,4286 ppm. Artinya, penggunaan Pertamax menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah dibandingkan Pertalite.
4. Keiritan
Poin yang dapat membedakan pertamax dan pertalite selanjutnya adalah keiritan kedua bahan bakar tersebut. Lagi-lagi, nilai oktan yang memengaruhi hal ini.
Dengan oktan yang lebih tinggi, pertamax memiliki tingkat pembakaran lebih sempurna dan efisien. Hal ini membuat potensi terjadinya knocking atau suara ketukan di mesin ruang bakar karena pembakaran tidak sempurna menjadi lebih kecil. Alhasil, penggunaan bahan bakar pun menjadi lebih irit dalam jangka panjang.
5. Harga
Perbedaan pertamax dan pertalite selanjutnya yang sangat mudah dikenali adalah dari harganya. Dengan beberapa keunggulan pertamax yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka jelas harga yang dimiliki pertamax lebih mahal dibanding pertalite. Semakin tinggi nilai oktan, semakin tinggi harga jualnya.
Per Mei 2025, harga BBM pertamax di berbagai daerah berkisar antara Rp11.700 hingga Rp12.950, sedangkan harga pertalite merata yaitu Rp10.000.
6. Kompresi Mesin
Perbedaan lain dari pertamax dan pertalite terletak pada rasio kompresi mesin. Pertamax dengan nilai oktan tinggi, dirancang untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin yang juga tinggi, biasanya di atas 10:1. Mesin dengan kompresi tinggi membutuhkan bahan bakar yang lebih tahan dengan tekanan agar tidak terjaidi knocking.
Sementara itu, pertalite lebih cocok untuk kendaraan dengan kompresi mesin rendah. Umumnya di bawah 9:1, seperti motor atau mobil harian yang tidak butuh performa tinggi.
Mengetahui perbedaan fungsi pertamax dan pertalite pada kompresi mesin akan membuat pembakaran lebih sempurna, mesin lebih awet, dan konsumsi bahan bakar lebih efisien.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai apa saja perbedaan pertamax dan pertalite. Sekarang, Sobat LinkAja sudah tau kan harus beli yang mana untuk kendaraan di rumah?
Pertamax dan Pertalite sebaiknya dibeli di SPBU resmi Pertamina untuk menjamin kualitas dan keamanan bahan bakar. Meskipun kamu bisa menemukan penjual eceran, bahan bakar yang dijual di luar jalur resmi berisiko tercampur atau tidak sesuai standar penyimpanan.
Di SPBU, selain lebih aman, kamu juga bisa menikmati kemudahan pembayaran lewat aplikasi MyPertamina. Bayarnya pun gampang, bisa langsung pakai LinkAja! Gimana caranya?
Cara Menghubungkan MyPertamina dengan LinkAja
Untuk bisa melakukan pembayaran menggunakan akun LinkAja atau LinkAja Syariah di aplikasi MyPertamina, kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
Cara Bayar BBM Pakai LinkAja dari Aplikasi MyPertamina
Jika sudah berhasil menghubungkan aplikasi MyPertamina dengan metode pembayaran LinkAja, kamu bisa melakukan transaksi dengan aman. Berikut cara bayar pembelian BBM pakai LinkAja dari MyPertamina.
Dengan pembayaran menggunakan LinkAja, kamu nggak perlu takut lagi kalau tidak membawa uang tunai di kantong atau dompet! Selain itu, kamu juga bisa lebih hemat dengan promo Pertamina “I Like Monday” di hari Senin dan “Thank God It’s Fuel Day” di hari Jumat.
Baca info lengkap promonya di sini: promo I Like Monday dan Thank God It’s Fuel Day.