Syariah

10 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia dan Keutamaan Memperingatinya

Icon Calendar LinkAja2 Sep 2025

Image Artikel 10 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia dan Keutamaan Memperingatinya LinkAja

 

Sobat LinkAja, tak terasa kita sudah memasuki bulan Rabiul Awal, bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada bulan inilah Nabi Muhammad SAW dilahirkan, sebuah peristiwa yang kemudian dikenal dengan Maulid Nabi

Bukan hanya sekadar peringatan hari baik, Maulid Nabi juga menjadi momen untuk memperkuat kecintaan kita kepada Rasulullah sekaligus mengingat kembali keteladanan beliau. Saking istimewanya, di beberapa tempat, perayaan Maulid Nabi memiliki tradisi yang berbeda-beda. Yuk, coba simak dalam artikel berikut! 

Apa Itu Maulid Nabi? 

Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Masehi. Kata “maulid” sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya "lahir". 

Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar acara seremonial biasa. Lebih dari itu, Maulid jadi momen untuk para umat Islam mengingat jasa dan perjuangan Rasulullah, menumbuhkan rasa cinta kepada beliau, belajar dari akhlaknya yang mulia, sekaligus mempererat kebersamaan antar sesama Muslim. 

Meski diperingati setiap tahunnya, namun Maulid Nabi sebenarnya bukan ibadah yang wajib. Ini lebih ke tradisi yang berkembang di banyak tempat sebagai bentuk cinta umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW. Makanya, cara merayakannya bisa beda-beda, tapi intinya sama: mengenang Rasulullah dan berusaha meneladani ajarannya. 

Keutamaan Maulid Nabi 

Kenapa peringatan Maulid Nabi begitu penting? Salah satu keutamaan Maulid Nabi adalah sebagai sarana untuk bersyukur kepada Allah SWT atas anugerah terbesar, yaitu diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam.  

Dengan memperingati kelahirannya, kita diajak untuk selalu mengingat perjuangan beliau dalam menyebarkan agama Islam. Selain itu, Maulid Nabi juga menjadi pengingat untuk meneladani sifat-sifat Rasulullah, seperti kejujuran (siddiq), amanah, menyampaikan kebenaran (tablig), dan kecerdasan (fatanah). 

Tujuan Maulid Nabi 

1. Menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW
Melalui Maulid, umat Islam diingatkan kembali akan kedudukan Nabi sebagai teladan utama. 

2. Menghidupkan nilai-nilai ajaran Nabi
Dengan pengajian, pembacaan shalawat, dan ceramah agama, kita diajak untuk memahami dan mengamalkan ajaran Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. 

3. Mengenang jasa dan perjuangan beliau
Maulid menjadi sarana untuk merenungi bagaimana Nabi Muhammad SAW membimbing umat menuju jalan yang benar. 

4. Memperkuat tali persaudaraan
Peringatan ini biasanya dilakukan bersama-sama, sehingga dapat mempererat rasa persaudaraan di tengah masyarakat. 

5. Sejalan dengan Al-Qur’an dan Hadits
Maulid bukan kewajiban, namun tujuannya selaras dengan anjuran Islam agar umat selalu mengikuti jejak Rasulullah. 

Tradisi Maulid Nabi di Indonesia 

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Indonesia memiliki beragam tradisi Maulid Nabi yang unik dan meriah di berbagai daerah. Tradisi ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga cerminan kekayaan budaya dan kearifan lokal. Berikut adalah beberapa tradisi Maulid Nabi yang populer di Indonesia: 

1. Grebeg Mulud di Yogyakarta 

 

Ini adalah salah satu tradisi Maulid Nabi paling terkenal. Keraton Yogyakarta mengadakan arak-arakan gunungan yang berisi hasil bumi untuk dibagikan kepada masyarakat. Tradisi ini melambangkan kemakmuran dan rasa syukur. 

 

2. Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta 

 

Kegiatan ini berlangsung selama tujuh hari menjelang Maulid Nabi. Acara Sekaten dimeriahkan dengan pasar malam, pagelaran wayang, dan puncaknya adalah arak-arakan gunungan. 

 

3. Endhog-endhogan di Banyuwangi 

 

Masyarakat Banyuwangi memiliki tradisi unik memperingati Maulid Nabi dengan menghias telur rebus menggunakan berbagai ornamen, lalu diarak keliling kampung. Setelah diarak, telur-telur tersebut dibagikan kepada warga. Telur dalam tradisi ini melambangkan kelahiran yang suci, dan momen arak-arakan mengajarkan pentingnya berbagi dengan sesama.  

 

4. Maulid Nabi di Cirebon 

 

Di Cirebon, tradisi Maulid Nabi dikenal dengan "Panjang Jimat". Upacara ini melibatkan arak-arakan benda-benda pusaka keraton dan diakhiri dengan upacara ritual di Masjid Agung Sang Cipta Rasa. 

 

5. Bunga Male di Gorontalo 

 

Hampir mirip dengan Banyuwangi, saat Maulid Nabi, warga Gorontalo membuat hiasan berbentuk bunga dari telur dan batang pisang, yang disebut Bunga Male. Hiasan ini kemudian diarak dan diletakkan di masjid sebagai simbol penghormatan. 

 

6. Barzanji di Berbagai Daerah 

 

Pembacaan kitab Barzanji yang berisi syair-syair tentang sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW adalah kegiatan Maulid Nabi yang paling umum dilakukan di seluruh Indonesia. Khususnya daerah mayoritas Muslim seperti Jawa, Kalimantan Selatan (Tapin), Kepulauan Riau, dan Sulawesi

Selatan (Bugis-Soppeng), serta di kalangan masyarakat Betawi. 

 

7. Ampyang Maulid di Kudus 

 

Tradisi ini berupa arak-arakan nasi dan lauk-pauk yang dibentuk menjadi miniatur masjid atau ka'bah. Setelah diarak, makanan tersebut disantap bersama-sama. 

 

8. Tradisi Meuripee dan Kuah Beulangong di Aceh 

 

Di Aceh, peringatan Maulid Nabi biasanya diramaikan dengan tradisi Meuripee, yaitu makan bersama keluarga, kerabat, dan tetangga. Hidangan khas yang selalu hadir adalah Kuah Beulangong, kari daging sapi atau kambing yang dimasak dengan rempah-rempah Aceh dalam kuali besar.  

Tradisi ini tidak hanya mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong, tetapi juga menjadikan Maulid sebagai momen yang penuh

makna sosial dan budaya bagi masyarakat Aceh. 

 

9. Pawuludan di Palu 

 

Tradisi Pawuludan di Palu, Sulawesi Tengah, merayakan Maulid Nabi dengan membuat kuliner khas seperti utak-utak, sejenis olahan ikan yang dibungkus daun kelapa, lalu dibagikan kepada warga. 

 

10. Muludan di Banten 

 

Di Banten, peringatan Maulid Nabi dirayakan dengan arak-arakan telur yang sudah diwarnai dan dihias, lalu diakhiri dengan doa bersama dan makan-makan. 

Nah, kalau di daerah kamu gimana, Sobat LinkAja dan Sahabat Berkah? Apakah memiliki tradisi Maulid Nabi yang unik juga?  

Apa pun jenis kegiatan perayaan yang dilakukan, semuanya tentu dilakukan dengan niat dan tujuan yang baik. Entah itu silaturahmi, berbagi, meneladani sikap dan perjuangan Nabi, hingga refleksi diri atas sikap dan perilaku yang sudah kita jalani selama ini.  

Di antara banyaknya kegiatan yang bisa kamu pilih, ada satu hal bisa kamu lakukan dan memiliki dampak luar biasa untuk orang sekitar dan menjadi tabungan pahala untukmu loh, yaitu berdonasi. 

Sebarkan Cahaya Maulid Nabi Bersama LinkAja 

Melalui program LinkAja Berbagi, kamu bisa dengan mudah menjadikan uangmu bermanfaat untuk kegiatan sosial dan keagamaan, termasuk dalam rangka peringatan Maulid Nabi. Jadikan momentum ini untuk membantu mereka yang membutuhkan, seperti: 

  • Para Guru Ngaji: Bantu mereka terus berdakwah dan mengajar Al-Qur'an dengan memberikan donasi untuk kesejahteraan para guru ngaji. 
  • Anak Yatim dan Dhuafa: Hadirkan senyum dan harapan untuk anak-anak yatim dan dhuafa dengan menyediakan rumah belajar yang layak bagi mereka. 
  • Penyandang Disabilitas: Salurkan kepedulianmu untuk membantu penyandang disabilitas agar mereka bisa mendapatkan akses dan fasilitas yang layak. 

Untuk berdonasi, canya pun gampang banget!  

  1. Buka aplikasi LinkAja 
  2. Pilih menu Infaq 
  3. Pilih donasi yang ingin kamu jadikan sumber pahalamu. (Donasi Guru Ngaji, Peduli Anak Yatim & Dhuafa, atau Bantuan untuk Difabel)
  4. Klik Donasi di sini 
  5. Masukkan nominal donasi, lalu klik lanjut 
  6. Tinjau & konfirmasi donasi yang kamu lakukan, lalu klik konfirmasi 
  7. Masukkan pin LinkAja! 
  8. Alhamdulillah, donasi berhasil! 

 

Mari jadikan momen Maulid Nabi ini sebagai momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan kepedulian sosial. Dengan LinkAja, donasi kamu akan disalurkan secara amanah dan tepat sasaran. Sambut keberkahan Maulid Nabi dengan hati yang bersih dan tangan yang ringan untuk berbagi.

 


Artikel Terkait

Kategori Lainnya